gambar buddha
Sabtu, 22 Januari 2011
Manjusri Bodhisattva
Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yang artinya Nasib baik yang mendatangkan kesuksesan yang menakjubkan. di dalam agama Buddha mahayana, BODHISATTVA MANJUSRI dianggap Pribadi Maha Agung yang telah memiliki kebijaksanaan tinggi di antara para Bodhisattva.
Bersama-sama dengan Bodhisattva Samantabhadra, Beliau merupakan pembantu utama Buddha Sakyamuni. di dalam daftar semua Bodhisattva, Beliau termasuk yang paling utama di bidang menegakkan Buddha Dhamma. Beliau juga dinamai Pangerannya Dharma.
Menurut kitab suci agama Buddha, Sutra Shurangama Samadhi, Beliau telah menjadi Buddha pada kalpa-kalpa ( hitungan waktu berjuta-juta tahun ) dan dinamai Sang Tathatagata Yang Telah Mengatasi atau Telah dapat membangunkan benih ular-naga atau Telah mampu membangunkan Kundalini Saktinya, walau Beliau kini manifest sebagai pembantu utama Hyang Buddha Sakyamuni, dan berada di sebelah kanannya.
Menurut sutra-sutra dan Sastra-Sastra Buddhist, Beliau adalah Sang Guru dari banyak sekali pribadi-pribadi yang telah menjadi Buddha di masa lampau. dengan kata lain, Beliau telah membimbing banyak orang yang telah memetik buah ke-Buddha-an. dengan demikian, Bodhisattva Manjusri kemudian dinamai Sang Ibunya para Buddha di Tiga Alam.
Di dalam sutra-sutra Buddhist, terdapat banyak cerita yang memberi gambaran, bahwa beliau telah mengajarkan kepada pribadi-pribadi yang mengadakan pembinaan diri dengan sarana kebijaksanaan Beliau. manifestasi Beliau yang bersifat sementara di dalma memegang pedang untuk memperkuat keberadaan Hyang Buddha atau ajaran Agama Buddha itu mengungkapkan kebijaksanaan Beliau untuk melenyapkan keraguan-raguan para Bodhisattva pedamping Hyang Buddha yang kurang mampu dalam memberikan kecerahan, atau menolong untuk mencapai pencerahan agung pada orang lain, agar mereka dapat memperdalam Dharma.
Beliau selalu mempergunakan kata-kata yang negatif, yang berisi penantangan dan diucapkan secara tiba-tiba, untuk memperingatkan manusia manusia yang berbuat salah.
Di dalam agama Buddha sekte Mahayana, Beliau menggarisbawahi, pertama-tama, melalui metode metode atau cara-cara yang sifatnya untuk dipakai sementara waktu saja ( bersifat provisional methods ). di dalam sebuah sutra yang bernama Avatamsaka Sutra, beliau telah mendorong, memacu seseorang yang bernama SUDHADE untuk mencari dharma hingga 53 kali.
Doktrin atau ajaran dari agama Buddha Mahayana, Sekte Dhyana, adalah sama dengan ajaran dari Sang Bodhisattva mengenai Pintu Dharma.
Sejak Dinasti Hsin yang memerintah wilayah timur, umat Buddha di Tiongkok telah mempercayai Bodhisattva Manjusri. Gunung Suci Wu Tai di Propinsi Shansi, dikenal sebagai Bodhimandanya Bodhisattva Manjusri. Para penganut agama Buddha yang mempercayai Bodhisattva Manjusri, menjadikan Gunung Suci tersebut sebagai Pusat Kepercayaan Keagamaan.
Sumber : http://www.geocities.com/sutra_online
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar