gambar buddha

gambar buddha
Jangan Berbuat Jahat Tambahlah Kebajikan Sucikan Hati dan Pikiran Inilah Ajaran Para Buddha

Kamis, 20 Januari 2011

Meredam Amarah

“Fan, lo tau ga, tadi gw liat siapa waktu di mal?”
“ Emang lo liat siapa Vi?”
“ Gw liat Richard lagi jalan sama cewe lain”
“ Masa si? Kok bisa, padahal kan selama ini dia setia bangat sama lo, Vi”
“ Gw ga mungkin salah deh, gw udah perhatiin bener-bener”
“ Truz, lo langsung nyamperin ga? Minta klarifikasi ga ?”
“Gw udah emosi, Fanny. Mereka mesra banget, pake pegang-pegangan tangan gitu. Pantesan selama ini dia sering ngejauhin gw gitu suka pake cari alesan sibuk gw kesel banget, gw ga mau ngomong sama Richard lagi, gw ngerasa udah dibohongin mentah-mentah”.



Sepenggalan kisah di atas mungkin bisa menjadi gambaran kisah anak muda saat ini. Kemarahan sering muncul bila ada hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita terjadi atau karena ada hal yang sangat kita ingini namun tak terjadi. Atau singkatnya tidak sesuai dengan harapan kita. Misal kalau gagal si suatu mata kuliah tertentu, dibohongi teman, dikhianati pacar dan lain-lain. Ketika kita marah, dada kita panas dan urat-urat sepertinya tertarik. Kita mengalami situasi yang sangat tidak menyenangkan. Kita kehilangan kesempatan untuk memaksimalkan potensi yang ada di dalam diri kita. Dan lebih parahnya kita mengkontribusikan energi negative ke lingkungan di sekitar kita. Yang ada di pikiran kita adalah kebencian, kekecewaan, dan penolakan. Kita merasa tidak puas dengan kenyataan. Bisakah anda bayangkan betapa buruk dan egoisnya pikiran kita ketika sedang marah?

Kemarahan adalah sifat alami yang dimiliki manusia selama masih belum “tercerahkan”. Hanya orang yang telah mencapai kesucian Arahat lah yang benar-benar telah menghancurkan akar dari amarah. Namun, mengapa kita yang masih manusia biasa mencoba untuk meredam amarah? Sang Buddha pernah berkotbah :

Di dunia ini segala kebencian tidak akan pernah berakhir bila dibalas dengan kebencian, namun menjadi reda oleh keramahtamahan. Inilah hukum yang berlaku sejak dahulu kala.
(Dhammapada 5)

Berikut ini adalah alasan-alasan mengapa kita harus meredam amarah :
1. Ketika marah, wajah kita tampak tidak bersinar dan penuh dengan kebencian.
Wajah orang yang sedang dirundung amarah tentu menjadi tidak enak dipandang orang. Orang yang melihat kita menjadi tidak bahagia dengan mimic wajah kita. Dengan demikian kita telah mengkontribusikan efek negative ke lingkungan kita. Padahal membuat orang lain bahagia adalah suatu kebajikan.
2. Ketika marah, jantung kita akan berdetak lebih cepat dan urat-urat saraf tertarik sehingga dada kita terasa panas dan kepala kita menjadi sedikit pusing. Keadaan jantung yang tia-tiba harus berkerja lebih keras dan urat-urat saraf yang berkontraksi tiba-tiba tentunya tidak baik untuk kesehatan kita.
Jadi, lebih baik kita meredam amarah daripada mengancam kesehatan kita.
3. Ketika kita marah, kita akan mematikan kreatifitas yang ada di dalam diri kita. Pada saat itu, yang ada di pikiran kita adalah kebencian dan kita tidak dapat memikirkan hal lain yang lebih berguna.
4. Ketika kita marah, sebenarnya kita tidak menyelesaikan masalah. Kita hanya mencoba untuk lari dari masalah tanpa berusaha menyelesaikannya. Pada dasarnya kita hanya menambah masalah baru, yaitu kita harus menyelesaikan amarah kita, sementara penyebab amarah kita masih kita tunda untuk diselesaikan.
5. Ketika kita marah, kita telah gagal untuk mengontrol pikiran. Padahal Sang Buddha telah mengatakan bahwa pikiran adalah pelopor, segala sesuatu disebabkan oleh pikiran. Bahkan semua konsep yang ada di dunia ini semuanya disebabkan oleh pikiran. Mengapa kita tidak mencoba untuk mengontrol pikiran kita? Bagaimana bisa kita memimpin orang lain selagi kita belum mampu mengontrol diri kita sendiri, dalam hal ini pikiran kita sendiri.
6. Ketika kita marah, kita mungkin melakukan hal-hal yang membahayakan orang lain. Ketika kemarahan sudah sangat meluap, kadang-kadang tanpa kita sadari kita dapat membentak atau memaki orang lain sehingga menyakiti hati mereka. Ada juga orang yang ketika marah dapat merusakkan benda-benda yang ada di sekitarnya atau melukai fisik orang lain.
7. Ketika kita marah, kita menghabiskan karma baik kita, yang sebelumnya tidak didedikasikan. Energi negative dari kemarahan dapat menghancurkan potensi karma positif yang telah kita tanam.

Sebetulnya masih banyak alasan mengapa kita harus meredam amarah bila kita mau meruntunnya satu per satu, tapi sedikit alasan di atas telah mewakili yang lainnya. Jadi apa yang harus kita lakukan bila kita merasa ingin marah? Berikut penulis lampirkan tips-tips yang mungkin dapat membantu anda untuk meredam amarah anda:
1. Tarik napas anda dalam-dalam sambil memejamkan mata anda. Bila hal ini anda lakukan, aliran darah dan oksigen di dalam tubuh anda akan menjadi lebih lancar. Dan anda akan merasa lebih baik
2. Katakan pada diri anda “ Saya tahu bahwa saya sedang marah”.
Dengan mengatakan hal ini maka setidak-tidaknya anda menyadari perasaan anda sehingga dapat mengontrolnya. Anda tidak seharusnya membenci marah yang timbul di hati anda karena hal ini dapat mengakibatkan kemarahan itu tetap bertahan di dalam diri anda.
3. Mencoba untuk melihat setiap masalah dengan “ mata yang jernih “. Mungkin bila anda dengan tenang memikirkan masalah tersebut, anda akan tersadar bahwa itu adalah masalah kecil dan tak sepatutnya anda marah.
4. Mencoba untuk menerima setiap kenyataan dengan lapang dada. Karena pada dasarnya tidak semua hal berjalan sesuai dengan keinginan anda. Maka terimalah kenyataan itu dengan sebuah senyuman.
5. Mencoba menyadari bahwa setiap hal yang anda terima adalah buah dari kamma anda sendiri. Dengan demikian anda tidak akan pernah menyesali semua hal yang menimpa anda. Malah anda akan lebih termotivasi untuk bertindak lebih baik agar anda memperoleh buah kamma yang baik di masa depan.
6. Mencoba menyadari bahwa ketika anda marah, anda mungkin menyakiti dan melukai makhluk lain. Dengan berpikir demikian anda dapat meredam amarah anda untuk menjaga kebahagiaan makhluk lain. Dan pada akhirnya akan menimbulkan energi positif dalam diri anda.

Semoga tips-tips di atas berguna bagi anda dalam menyikapi amarah yang muncul di diri anda. Mengapa anda harus menyia-nyiakan kebahagiaan yang sebenarnya dapat anda peroleh hanya karena amarah tersebut? Anda harus mulai menboba untuk merasa puas dan berlapang dada dengan setiap kenyataan yang terjadi. Anda tidak boleh menyalahkan orang lain atas apa yang anda alami. Karena anda adalah pemilik kamma anda sendiri, telahir oleh kamma anda sendiri dan berhubungan dengan kamma anda sendiri. Maka mulailah dari hari ini untuk mengontrol amarah anda. Semoga berhasil!

Sabbe satta bhavantu sukhitatta
Didedikasikan untuk semua makhluk yang menderita di enam alam samsara. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagai mana dgn blog saya